KORAN NUSANTARA
indeks Nasional

Dicopot Dari Kabinet SBY, Pengabdian dan Perjuangan Fadel Putus Ditengah Jalan

Jakarta (KN) – Fadel Muhamad mengaku tidak terlalu menyesali pencopotan dirinya dari kabinet Presiden Susilo bambang Yudoyono. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini selama dua tahun jadi menteri, dia mengklaim telah berhasil memperjuangkan perlindungan hukum bagi rakyat yang bekerja di sektor kelautan.“Masyarakat telah mendapat payung hukum, yaitu Kepres nomor 10 tahun 2011 dan Inpres tentang Perlindungan Nelayan,” kata Fadel di kediamannya, Jalan Widya Chandra V no.26, Jakarta, Sabtu (22/10/2011).

“Pengabdian yang sudah saya laksanakan dua tahun ini terputus di tengah jalan. Ini di luar kuasa saya,” tutur Fadel.

Fadel mengaku, setelah dicopot dari kabinet, dia merenung, berusaha mencari jawaban apakah ada kebijakannya yang dianggap bermasalah.

“Setelah melakukan renungan, saya baru menyadari bahwa selama menjabat, sikap saya dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi kerakyatan terlampau keras, baik itu dalam penolakan impor ikan, penolakan garam impor, bahkan saya menyegel gudang-gudang garam,” kata Fadel.

Fadel Menuturkan, bagi dia dan keluarganya, masalah reshuffle sebenarnya sudah selesai dan tidak menjadi penting lagi untuk mengetahui apa alasan utama dibalik itu.

Fadel merupakan salah satu menteri yang dicopot dalam reshuffle SBY. Dia digantikan oleh politisi Golkar lainnya, Sharif Cicip Sutardjo. (red)

 

 

Related posts

Antisipasi Kerusuhan, Polda Tempatkan Pasukan Brimob di 35 Lapas se-Jatim

kornus

Pemilih Usia 20 Tahun Capai 12 Juta

Respati

Kolaborasi BUMN, PLN dan SIG Teken MoU untuk Mendorong Penggunaan Energi Bersih

kornus