KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Dewan Tegaskan Pedagang Pasar Turi Butuh Perhatian Nyata Bukan Hanya Janji dari Walikota

ilustrasi -pembangunan-Pasar-TuriSurabaya (KN) – Meski bangunan Pasar Turi kini kondisi pembangunanya masih belum siap untuk ditempati, WaliKota Surabaya Tri Rismaharini tetap ngotot meminta pedagang bisa berjualan pada bulan Ramadhan mendatang.Bahkan, pedagang juga diminta berjualan tidak hanya pada bulan Ramadhan, tapi juga seterusnya. Permintaan walikota itu dikarenakan pedagang sudah lama tidak berjualan di bekas pasar pusat grosir terbesar di Indonesia timur tersebut.

Risma, panggilan Walikota Tri Rismaharini mengakui bahwa kondisi bangunan Pasar Turi sekarang masih belum siap untuk ditempati untuk berjualan. Tapi pihaknya tetap meminta agar kontraktor tetap bisa menyelesaikan pembangunan secepat mungkin. “Pedagang nanti saya harap bisa terus berjualan disana (Pasar Turi). Kalau masalah mengganggu atau tidak dalam pembangunan, itu bisa disiasati. Waktu saya membangun sentra PKL (pedagang kaki lima) kan tidak harus memindahkan pada pedagang,” kata Risma.

Risma mengakui, keterlambatan pembangunan bukan murni karena kesalahan investor. Keterlambatan ini juga karena kesalahan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada saat penyerahan lahan pada investor.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Tri Setijo Puruwito menegaskan, pedagang Pasar Turi butuh perhatian nyata bukan hanya janji belaka dari walikota. Tidak hanya pernyataan saja di media massa. Walikota juga harus mengetahui secara persis proses pembangunan Pasar Turi. Jangan sampai walikota hanya mengetahui kondisi dilapangan hanya dari laporan bawahan semata. Terutama soal perkembangan pembangunan Pasar Turi.

Jika dilihat secara langsung dilapangan, sangat tidak mungkin pedagang diminta untuk berjualan di bangunan yang belum selesai tersebut. “Jika pemkot serius dalam mengontrol dan mengawasi pembangunan Pasar Turi, saya kira pedagang akan lebih tenang,” ujarnya.

Tri Setijo menjelaskan, perkembangan pembangunan Pasar Turi masih jauh dari selesai. Tidak hanya pada bangunannya semata, tapi juga kelengkapan infrastruktur yang lain. Misalnya, saluran listrik dan juga saluran air serta penyejuk udara (air conditioner/AC). Anehnya, saat ini pihak investor justru akan menggusur pedagang yang berjualan di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Alasan penggusuran ini karena kawasan TPS akan dibangun jalan akses masuk ke Pasar Turi. Padahal, pedagang berjualan di TPS ini juga agar mereka bisa melunasi cicilan stan yang mereka beli di Pasar Turi.

“Pasar Turi ini masih belum siap untuk dibuat berjualan. Bisa dikatakan sistemnya belum on. Jualan kan tidak hanya ada stan saja, tapi juga ketersediaan listrik, air dan sebagainya,” paparnya. (anto)

Related posts

Kapuspen TNI : Berita di msnbcindo.com Tentang Pernyataan Panglima TNI Adalah Hoax

kornus

Atasi Kelangkaan darah di Jatim, Kodiklatal Siap Gelar Donor Darah

8 Puskesmas di Surabaya Turut Sukseskan Program IVA test ASN

kornus