Surabaya (KN) – Massa buruh yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bersatu berunjuk rasa di Balaikota Surabaya, Selasa (12/11/2013). Mereka adalah gabungan dari FSPMI dan KSM. Unjuk rasa buruh ini mendesak Walikota Surabaya Tri Rismaharini agar merevisi Upah Minimum Kota (UMK) yang hanya 2,2 juta rupiah.
Menurut buruh, UMK Surabaya sangat kecil dan ini kalah dengan Pasuruan yang besarannya Rp 2.311 ribu dan Gresik Rp 2.376 ribu. Mereka minta Walikota merevisi UMK minimal sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim yang mencantumkan tiga perubahan dasar, yaitu perhitungan biaya listrik, transportasi dengan perumahan.
Dalam SE Gubernur disebutkan untuk listrik yang semula 3 colokan, menjadi 5 solokan, tunjangan transportasi yang awalnya dua kali PP, sekarang menjadi empat kali PP. Dari rumah ke pabrik, sekarang ini jadi empat kali PP yang terdiri dari rumah – terminal – pabrik, pabrik – terminal rumah. Selanjutnya untuk perumahan dari sewa kos, ganti menjadi sewa rumah sederhana.
Perwakilan buruh diterima Eko Harianto Asisten Kesejahteraan Masyarakat dan Sumarno Kepala Baksesbangpol Linmas, sedangkan Walikota Surabaya kabarnya berada di Jakarta.
Eko dan Sumarmo berjanji akan menyampaikan aspirasi buruh kepada Walikota Surabaya. (wan)