KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Balitbang Jatim Berperan Penting Dalam Pembangunan

Surabaya (KN) – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jatim memiliki peran penting dalam membantu percepatan pembangunan, mengentas kemiskinan, menurunkan angka pengangguran, dan buta huruf.Hal itu dikatakan Sekdaprov Jatim, Rasiyo saat membuka Rapat Koordinasi Balitbang Provinsi Jatim 2013 bertema ” Melalui Rakorlitbang kita tingkatkan sinergitas pembangunan berbasis innovasi teknologi” di Hotel Utami, Rabu (27/3/2013) malam.

Menurut Sekdaprov Balitbang harus terus bekerja dan melakukan penelitian yang hasilnya bisa dipakai para pengambil kebijakan.”Penelitian harus disajikan pada pengambil kebijakan, untuk kepentingan pembangunan,” katanya.

Mekanisme pembangunan daerah mencakup empat aspek penting yang saling berkaitan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Tanpa mengesampingkan tiga aspek lainnya, aspek perencanaan memegang peran kunci. Salah satu hal yang paling penting dalam proses penyusunan perencanaan adalah harus berorientasi pada kepentingan masyarakat/aspirasi masyarakat luas dan berdasar pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Sudah selayaknya setiap Kabupaten/Kota memiliki lembaga penelitian yang fungsinya mengakaji program-program pembangunan yang akan dilakukan masing-masing kepala daerah. Lembaga tersebut seharusnya banyak memberikan rekomendasi ataupun masukan pada kepala daerah baik bupati/walikota sebelum melaksanakan program-program pembangunan.

Yang sampai saat ini menjadi perioritas pembangunan pemerintah di antaranya adalah pengentas kemiskinan, menurunkan angka pengangguran, menurunkan angka guzi buruk, dan buta aksara.“Untuk menurunkan lumlah pengangguran terbuka bisa dengan cara mengarahkan anak-anak yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan SLTA ke arah SMK.” Katanya.

Namun demikian, masih banyak hasil-hasil riset yang dianggap belum menjawab kebutuhan masyarakat dan belum sepenuhnya dipakai sebagai dasar perencanaan pembangunan atau dasar perumusan kebijakan baik pemerintah pusat maupun daerah.

Oleh karena itu, perlu adanya sinergi program RISTEK antara pusat dan daerah, sehingga tidak terjadi kesenjangan informasi antara produk penelitian yang dihasilkan dengan kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Penelitian dan Pengembangan (Rakor Litbang) Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 merupakan momentum untuk menjawab berbagai permasalahan, sekaligus sebagai forum membahas kebutuhan penelitian khususnya materi-materi penelitian untuk kebijakan publik.

Sinergitas antara kabupaten/kota dan Pemprov dapat dilaksanakan melalui beberapa langkah, yaitu penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) dan Sistem Inovasi Daerah SIDa yang akan dituangkan melalui peraturan bersama antara Kemenristek dan Kemendagri; pendekatan sektoral (fokus) dan regional (lokus); serta instrumen berupa kajian dan non kajian (insentif, tematik/spesifikasi lokasi).

Program tersebut ditujukan untuk mendukung Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dimana Jawa Timur sebagai salah satu dari koridor Jawa dengan prioritas telematika, industri makanan dan minuman, serta tranportasi. Disampaikan pula bahwa terdapat tiga kunci dalam sistem inovasi, yaitu inovasi (akselerasi nilai tambah dari hasil proses dan hasil produksi); difusi (sosialisasi hasil inovasi); proses pembelajaran (pelatihan SDM). (rif)

 

Foto : Sekdaprov Jatim, Rasiyo

Related posts

Panglima TNI Tinjau Posko Pengungsi Korban Bencana Banjir di Sentani

kornus

Pemkot Surabaya Terima Bantuan 5.000 Rapid Antigen dan Dua Unit Hepa Filter dari Bank Jatim

kornus

Akibat banyaknya Sekolah Perawat, Setiap Tahun Puluhan Ribu Perawat di Jatim Nganggur

kornus