Surabaya (KN) – Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Kota Surabaya, Soemarno mendesak 10 partai politik yang duduk di 8 fraksi DPRD Surabaya segera menyerahkan proposal kegiatan operasional. Meliputi kegiatan Parpol serta sejumlah pengembangan politik.Hingga sekarang, beberapa partai politik yang sudah menyerahkan proposal baru tiga parpol, diantaranya PDI-P, Partai Demokrat (PD) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tiga partai tersebut, mendapat jatah bantuan politik yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya.
“Kalau proposalnya yang sudah masuk dan kita verifikasi ada empat partai. Selain tiga partai di atas satunya adalah Partai Hanura,” ungkap Soemarno, Senin (22/9/2014).
Menurut Soemarno, pemberian dana bantuan ini mengacu pada undang-undang nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik. Sementara untuk teknis perhitungan di masing-masing Parpol, disesuaikan dengan perolehan suara dalam pemilihan legislatif (pileg) 9 April 2014 lalu . “PDI-P meraih suara tertinggi 346 ribu suara. Disusul Partai Demokrat 140 ribu suara. Sedangkan PPP, mendapatkan 66 ribu suara,” jelas Soemarno.
Ia menjelaskan, untuk pencairan dana banpol tahun ini dibagi ke dalam dua sesi. Untuk sesi pertama Banpol untuk bulan Januari hingga Agustus. Pancarian dana tersebut dicairkan untuk partai politik yang memperoleh kursi di DPRD Surabaya dalam pemilihan legislatif 2009. “Kalau untuk sesi pertama masih terdapat Partai Damai Sejahtera (PDS) dan PKNU,” ujar Soemarno.
Sedangkan untuk pancarian dana Banpol sesi kedua diperuntukan bagi partai politik yang ikut dalam pemilihan legislatif 2014. Dengan total partai yang mendapatkan Banpol sebanyak 10 Parpol. Mereka adalah PDI-P, Partai Demokrat (PD), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura dan Nasional Demokrat (Nasdem).
“Untuk 2014 jumlah partainya sama dengan hasil Pileg 2009. Yaitu sama-sama 10 parpol. Bedanya, untuk posisi PKNU dan PDS digantikan oleh Hanura dan Nasdem,” jelasnya. (anto)