KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Audiensi Peserta Simnas. Khofifah : Di era terbuka ini, belum cukup jika mengandalkan makalah


Surabaya, medakorannusantara.com – Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam gelar audiensi dengan Gubernur Provinsi Jawa Timur bersama peserta Simposium Nasional (Simnas) Guru dan Tenaga Kependidikan (Tendik) Madrasah.

Saat ditemui oleh peserta Simnas serta pejabat terkait, Khofifah Indar Parawansa mengaku senang mendengar prestasi dari kalangan madrasah. Namun demikian menurutnya di era yang semakin terbuka ini, belumlah cukup jika mengandalkan makalah.

“Saya rasa kita ini perlu update metodologi pembelajaran maupun pengelolaan madrasah itu sendiri. Karena kalau tidak begitu tentu nanti akan ketinggalan,” ujar Khofifah Indar Parawansa.

Namun demikian Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi prestasi guru di madrasah. Menurutnya melalui simnas akan menambah kompetensi serta pengalaman guru madrasah.

“Yang semacam ini seharusnya terus dikembangkan. Sehingga seorang guru ini memiliki kompetensi yang baik. Dan tentu ini akan menular ke peserta didik,” imbuh Khofifah.

Selain itu, Suyitno selaku Direktur GTK mengaku tertarik memilih Provinsi Jawa Timur sebagai lokasi audiensi maupun simnas. Menurutnya Jawa Timur merupakan provinsi yang madrasahnya cukup diperhitungkan secara nasional.

“Kita bertemu ibu gubernur, kita matur ke beliau bahwa kita ini ada simnas. Semoga dari sini terciptanya perhatian bersama dalam memajukan madrasah,” ungkap Suyitno.

Ia menambahkan bahwa simnas digelar untuk memberikan tempat atau ruang bagi Guru dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Madrasah dan Raudlatul Athfal dalam mengembangkan dan menyampaikan ide, gagasan terkait pengembangan pendidikan.

“Para guru dan Kepala Madrasah harus memiliki ruang untuk menyampaikan ide dan gagasannya,” ujar Suyitno.

Perlu diketahui simposium tersebut mengangkat tema Guru Madrasah yang Profesional dan Moderat di Era Distrupsi. Dalam simpisium, akan ada persentasi 20 karya tulis ilmiyah guru madrasah. Karya tulis tersebut merupakan hasil seleksi dari 531 karya tulis ilmiyah yang masuk. “Akan ada panel, dimana karya tulis yang memenuhi kriteria, akan dipersentasikan dihadapan peserta simposium,” terang Suyitno. (jn/wan)

Related posts

Ini Alat Semprot Baru Desinfektan Spray Blower di Lantamal V

Masa Kampanye Pemilu 2024, Gus Fawait Ajak Masyarakat Tebar Politik Riang Gembira

kornus

Walikota Risma Kembali Tinjau Progres Pembangunan Jembatan Joyoboyo

kornus