Surabaya (KN) – Anggota DPRD Surabaya, mulai hari ini hingga Sabtu (27/9/2014) mengikuti orientasi atau bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar Balai Diklat Pemprov Jatim di Hotel Singgasana, Surabaya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha menjelaskan, tujuan dari orientasi ini adalah memberi bekal agar anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019 memahami akan tugas dan wewenang serta hak dan kewajibannya sebagai anggota dewan.
“Tugas anggota dewan itu kan ada tiga. Disinalah seluruh anggota dewan akan dijelaskan oleh sejumlah nara sumber yang dihadirkan,” kata Masduki Toha, Rabu (24/9/2014).
Ditanya apakah orientasi yang digelar tidak akan mengganggu pelayanan terhadap masyarakat, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, Menurutnya, setiap keluhan atau pengaduan yang masuk akan dilayani lewat Sekretariat DPRD Surabaya.
“Teknisnya, setelah laporan itu masuk Sekwan akan langsung melaporkannya ke pimpinan. Apalagi, kegiatannya kan digelar di Surabaya,” tegasnya.
Tidak hanya itu, ia juga optimis orientasi yang dilakukan sejumlah anggota dewan tidak akan mempengarui proses pembahasan RAPBD Surabaya tahun 2015. Terlebih polemik perubahan APBD dianggap telah selesai.
Ia mengakui, sebelumnya sebagian anggota dewan menginginkan revisi dengan membahas RAPBD kembali mulai dari awal. Namun, setelah Pimpinan dewan melakukan konsultasi ke Kementrian Dalam Negeri, pihaknya mendapatkan penjelasan, bahwa Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggran Sementara (KUA PPAS) yang telah disahkan oleh DPRD Periode 2009 – 2014 menjadi acuan pembahasan APBD 2015. “Tetap KUA-PPAS menjadi rujukannnya,” ujarnya.
Masduki menegaskan, perubahan APBD dimungkinkan apabila menyangkut beberapa hal, diantaranya terkait Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal lain, terkait membengkaknya besaran kebutuhan pada program yang telah tercantum dalam KUA-PPAS. “Mungkin DAK ada yang masuk sebelum atau sesudah (APBD) digedok,” jelasnya. (anto)