KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

79 Persen Impor Jatim Didominasi Bahan Baku dan Penolong

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Selama Mei 2019 impor Jawa Timur masih didominasi oleh bahan baku dan penolong dengan nilai 1,629 miliar dollar AS yang memberikan kontribusi sebesar 79,00 persen. Sementara itu, impor barang-barang konsumsi merupakan golongan barang urutan berikutnya, dengan kontribusi sebesar 11,90 persen atau mencapai 245,30 juta dollar AS. “Sementara barang-barang modal merupakan kelompok impor terkecil, dengan peranan sebesar 9,10 persen atau sebesar 187,63 juta. Dollar AS,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, kepada awak media di kantornya, Rabu (10/7/2019).Dikatakan Teguh, untuk komoditas impor Jawa Timur terbesar adalah bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON lainnya tidak dicampur, menjadi komoditas impor dengan nilai tertinggi pada Mei 2019 sebesar 159,67 juta dollar AS atau turun sebesar 6,21 persen dibanding bulan sebelumnya. Komoditas tersebut dominan diimpor dari Singapura sebesar 121,92 juta dollar AS.

Menurutnya, untuk peringkat kedua ditempati oleh komoditas hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya dengan nilai impor sebesar 96,21 juta dollar AS, yang utamanya diimpor dari Brazil sebesar 49,28 juta dollar AS.

Kemudian peringkat ketiga adalah bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur dengan nilai impor sebesar 72,02 juta dollar AS. Komoditas ini, semuanya diimpor dari Singapura.

Potasium/kalium klorida merupakan komoditas yang mengalami penurunan persentase nilai impor paling tinggi pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu menjadi sebesar 49,51 juta Dollar AS setelah bulan sebelumnya mencapai 73,04 juta Dollar AS atau mengalami penurunan sebesar 32,21 persen. Sementara itu persentase kenaikan impor tertinggi terjadi pada komoditas anggur segar yang naik sebesar 346,95 persen, dengan nilai bulan sebelumnya sebesar 5,00 juta Dollar AS menjadi 22,35 juta Dollar AS.

Komoditas terbesar impor, bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON lainnya tidak dicampur, mempunyai peranan sebesar 7,74 persen dari total impor Jawa Timur di bulan Mei 2019. Hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya memberikan kontribusi impor sebesar 4,67 persen. Sedangkan impor Bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur, mempunyai peranan sebesar 3,49 persen.

Secara komulatif, Januari-Mei 2019, komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON lainnya tidak dicampur, masih menjadi komoditas impor yang dominan, dengan peranan sebesar 6,33 persen. Disusul bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur dengan peranan sebesar 3,59 persen. Serta berikutnya adalah komoditas potasium/kallium klorida dengan peranan sebesar 3,04 persen. (KN05)

Related posts

LPJKD Jatim : Masuknya Tenaga Asing Di Proyek Kontruksi harus Diwaspadai

kornus

Luhut: Rabu ini Kita akan Mulai Vaksinasi Nasional

Resmi Dilantik Jadi Ketua Umum IKA-UTM, Anggota DPRD Jatim Abdul Halim Dorong Lahirnya Fakultas Kedokteran di Madura

Respati